Minggu, 22 Januari 2017

Cara Memainkan Alat Musik

Cara Memainkan Alat Marawis

1. Marawis ; Pada jalinan tali temali yang melingkupi sisi lingkaran Marawis ada jalinan khusus yang disiapkan untuk ibu jari tangan pemakai. Masukkan ibu jari tangan kiri, putar Marawis sehingga tali yang melingkar di ibu jari menjadi kencang. Jangan lupa, kulit Marawis sebelah menghadap ke atas dan sebelah yang lain menghadap ke bawah. Posisikan atau sanggahkan jari telunjuk dan kelingking pada bagian pinggir bawah Marawis dan usahakan tepat di bawah lingkaran penjalin. Hal ini dimaksudkan agar suara tepakan tidak menjadi sengau atau fals. Sementara jari tengah dan manis sedikit mengambang dan dapat digunakan untuk sesekali menyela pukulan kulit bawah. Cara memukulnya dengan merapatkan semua jari tangan kanan kecuali ibu jari atau jempol. Rapatkan jari-jari yang empat tadi dan gunakanlah untuk memukul. Usahakan ibu jari melebar ke bawah, sehingga ketika ke empatnya menepak ke kulit ibu jari tetap pada posisi aman di luar jalinan tali atau badan Marawis. 2. Gendang Dumbuk Pinggang atau Calty ; Genggam dengan empat jari leher jenjangnya (D :) lalu putarkan Dumbuk, sehingga posisi empat jari Anda berada di bawah. Sementara ibu jari mengunci bagian atasnya. Kemudian tarik dan kempit [ bahasa Jawa ] pada sisi kiri pinggang. Pada posisi ini otomatis bagian head/ mikia menghadap ke muka dengan perkiraan 15 ^ menyerong ke samping kanan. Sementara bagian belakang lobang menyerong ke kiri. Catatan : Jika pengguna tunggal [tidak digabung dengan Dumbuk Batu] menginginkan tangan kiri juga digunakan untuk sesekali mengimbangi pukulan tangan kanan, maka tinggal memegang bagian kepalanya saja. Sesuaikan pegangan dan senyaman mungkin menurut Anda. 3. Dumbuk Batu atau Darbuka : posisikan bagian bawah di atas teras dan sejenisnya. Taruh sedekat mungkin bagian atasnya dengan posisi depan Dumbuk Pinggang, sehingga pemakai tidak kerepotan menggerakkan tangan untuk memukul keduanya. Catatan : Asumsi no. 3 digabung dengan no. 2 [seorang pemakai dengan menggabugkan dua buah alat ] 4. Hajir ; Lingkar atau gantungkan sabuk Hajir yang disediakan di leher [boleh juga di bahu sebelah kanan] dan gunakan kedua tangan untuk memukul bagian kanan dan kiri kulit. 5. Cymbal Statis dan Tamrien ; Ini mungkin yang termudah penggunaannya. Gunakan stick di tangan sebelah kanan untuk memukul Cymball sesuai irama yang diinginkan, sementara stick di tangan sebelah kiri digunakan untuk memukul Tamrien

Sumber: http://www.solichin-toip.com/2013/11/cara-menggunakan-alat-marawis.html#.WDPsuxInJyA
Konten adalah milik dan hak cipta www.solichin-toip.co
 Alat Musik Marawis terdiri atas Dumbuk, Dumbuk Batu, Hajir, Marawis, dan Markis. Ada pula yang menambahkan Piano, Gitar Gambus, dll. sebagai pelengkap alat musik Marawis sehingga menghasilkan musik Marawis yang variatif dan enak untuk didengar.





a. Dumbuk Batu atau Darbuka, biasa dimainkan oleh 1 orang. Dimana dumbuk diletakan di pinggang seorang pemain, dan dumbuk batu diletakan tepat di depan pemainnya. Variasi antara suara hentakan Dumbuk dengan Dumbuk Batu sangat menentukan keindahan suara musik yang dihasilkan. Semakin bervariasi hentakan antara Dumbuk dan Dumbuk batu, semakin bagus suara yang dihasilkan




b. Marawis, alat musik ini adalah yang paling dominan. Karena jumlah pemainnya bisa berkisar antara 4-8 orang. Dalam memainkannya, terdapat istilah NGEPANG atau biasa disebut pukulan tanya jawab dimana dua orang pemain memainkan pukulan yang berbeda. Pukulan Tanya yaitu pukulan yang lebih dulu ada sebelum Pukulan Jawab. Sedangkan pukulan Jawab menyelingi pukulan Tanya. Semakin bervariasi selingan pukulan antara Tanya dan Jawab, maka suara yang dihasilkan akan semakin indah.



c. Hajir, jika dibandingkan dengan alat musik Marawis, alat musik Hajir justru paling ringan meskipun hentakannya sama keras dengan Marawis. Permukaan area pukulannya yang lebar, membuat orang yang memainkannya tidak begitu merasa sakit. Orang yang memainkan Hajir biasanya dalam suatu Grup berjumlah 1 orang.


d. Markis. Terlihat mirip sebuah TAM-TAM atau drum kecil, namun perbedaannya adalah Markis di Marawis tidak menghasilkan suara DUG, melainkan suara crek! crek! (pada kecrekan) karena memang alat musik yang digunakan berupa Kecrekan.

Pemain-pemainnya biasa mengenakan baju Gamis, Baju Koko lengan Panjang (meskipun ada juga yang mengenakan pakaian lengan Pendek), berpeci, dan ada juga yang menggunakan seragam khusus yang unik (tapi sopan).
Selain Ikhwan, Akhwat pun ada yang memainkan Marawis.


 http://januar-enigmatic.blogspot.co.id/2011/10/mengenal-marawis.html

Minggu, 20 November 2016

Alat Musik Marawis


Marawis merpakan salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Pada umumnya alat musik marawis yang biasa digunakan terdiri dari :
  • Marawis
    alat marawisMerupakan gendang kecil berdiameter rata-rata 18 Cm dengan tinggi 10 Cm. Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi, alat ini yang menjadi ciri khas dari musik jenis ini, sehingga musik jenis ini pun disebut dengan Marawis.
     


  • Hajir disebut juga hajir marawis
    Merupakan sebuah Gendang dengan  ukuran rata-rata berdiameter 40 Cm dengan tinggi 40-60 cm,
    Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi sehingga berbentuk mirip sebuah bedug kecil (tabung). Kedua bagian ujungnya ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai selaput / memberan. Adapun kulit binatang yang biasa digunakan adalah kulit kambing atau domba.
     
  • Dumbuk Pinggang dan Dumbuk Batu
    Dumbuk merupakan alat musik sejenis gendang yang berbentuk mirip dandang, Bagian tengah dan kedua ujungnya memliki diameter yang berbeda - beda, diameter terbesar pada ujung yang detutup dengan selaput/membrean dari mika, kemudian disusul bagian ujung yang terbuka, sedangkan pada bagian tengah memiliki diameter terkecil. adapun disebut dumbuk pinggang karena dalam penggunaannya alat ini diletakkan di pinggang.
    dumbuk batu mempunyai ukuran yang sedikit lebih besar. adapun disebut dumbuk batu karena konon pada awalnya terbuat dari batu.
     
  • Simbal dan Tamborin
    kadang kala musik marawis dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan [Symbal] yang berdiameter kecil dimana kedua alat ini digabungkan menjadi satu kesatuan.

SUMBER :  http://rebanamarawis.abatasa.co.id/post/detail/23156/alat-musik-marawis.html

Rumusan Pukulan Marawis

Rumus Pukulan Marawis

04 Jan

Buat para pencinta Marawis Seluruh Indonesia dimanapun nte berada, ane mau berbagi ato share beberapa pukulan marawis, ane yakin nte-nte udeh pada jago, ini di khususkan bagi pemula yang ingin belajar marawis.
keterangan dulu yee.. takut nanti nya bingung.
P = Pak, D = Dung
PUKULAN JAEPE
P P P D P P P D P P P D P P P D P P P D
P P P , P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
P P P D PP P P D PP P P D PP P P D P,PP P PD
PAREASI JAEPE 1
P P P D PPPD PDDD PPPD PDDD
P P P P P P P P D D D P P P D P D D D
P P P D PP P P D PP D D D PP P P D PP D D D
PUKULAN MARAWIS SARAH
= P P P DD PP PP PP DD PP PP PP DD
? P P P, PP PP PP PP PP PP PP PP PP PP
= P P P D P P P P P D P P P P P D P P P P P D
? P P P , P P P P P P P P P P P P P P P P P P
SARAH GENDRUNG
ngoprok
PPP DD PP PP PP DD DD DD DD PP PP PP PP DD DD DD DD
PPP , PP PP PP PP DD DD DD DD PP PP PP PP DD DD DD DD
kepang
PPP D P P P P P D D D D D D P P P P P P D D D D D D
PPP, P P P P P P D D D D D D P P P P P P D D D D D D
PAREASI 1
ngoprok
Tanya, jawab PPP. DD PP PP PP DD DD DD DD PP PP PP PP DD DD PP PP DD DD PP PP DD PP DD PP DD PP PP PP
kepang
Tanya, Jawab PPP D PPPPP DDDDDD PPPPPP DDD PPP DDD PPP DPP DPP DPP DPPPPPP
PAREASI 2
ngoprok
Tanya, Jawab
DD PP DD PP PP PP DD PP DD PP PP PP DD PP DD PP PP PP
Kepang
Tanya, Jawab
D P P D P P P P P D P P D P P P P P D P P D P P P P P
PAREASI 3
Ngoprok
Tanya, Jawab
PPP DD PP PP PP DD DD DD DD PP DD PP DD PP DD DD DD PP DD PP DD PP PP PP PP
Kepang
Tanya, Jawab
PPP D P P P P P D D D D D D P P D P P D P D D D D D PP D PP D P P P P P
PAREASI 4
Ngoprok
Tanya, jawab
PPP DD DD DD DD PP DD PP DD PP DD DD DD PP PP PP PP PP PP
Kepang
Tanya, jawab
PPP D D D D D D P D D P D D P D D D D D P P P P P P P P P P
PAREASI 5
Tanya, jawab
Ngoprok
PPP DD PP PP PP DD DD DD DD PP PP PP PP DD DD DD DD PP PP DD DD PP PP DD DD DD DD PP PP PP PP
Kepang
PPP D P P P P P D D D D D D P P P P P P D D D D D D P P P D D D P P P D D D D D D P P P P P P


SUMBER :  https://akucintarasulullah.wordpress.com/2012/01/04/rumus-pukulan-marawis/

Asal-Usul Marawis

Asal Usul Marawis

Kesenian marawis ini telah berusia kurang lebih 400 tahun yang semula berasal dari kawasan Kuwait, mula2 alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan saja yaitu hajir dan marawis dengan ukuran yang tidak seperti saat ini kita lihat, melainkan semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang.

Namun kesenian ini tidak populer di negara kuwait sehingga sedikit sekali orang yang memahami bahwa kesenian ini bermula/berasal dari negara kuwait. Ketika kesenian ini mulai dikenal di negara yaman maka kesenian ini pun diadopsi oleh negara Yaman, sehingga kesenian ini menjadi populer, hal ini disebabkan alat musik yang ada di modifikasi sedemikian rupa agar menjadi lebih menarik. maka diubahlah sedikit demi sedikit alat musik yang bermula berukuran besar menjadi ukuran yang sedang yang seperti saai ini kita lihat yaitu ukuran yang cukup besar (seperti gendang) dan marawis yang ukurannya lebih kecil dari hajir.

Di daerah Yaman kesenian ini sering kali dimainkan pada saat perayaan tertentu, yaitu Perayaan perkawinan, Maulid nabi saw, Khitanan, dsb.... dan lebih kesenian ini menjadi lebih sangat populer karena pernah dimainkan untuk menyambut tamu yang berasal dari luar Yaman sebagai kesenian penghormatan.

Seni Islami ini dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama yang berasal dari Yaman beberapa abad yang lalu. Mengapa dinamakan marawis? Menurut Hasan Shahab, pegiat seni marawis Betawi, musik dan tarian ini disebut marawis karena menggunakan alat musik khas yang disebut marawis. ''Karena kesenian ini memakai alat musik yang namanya marawis, dari dulu orang menyebutnya sebagai marawis,'' ujar pemilik kelompok musik gambus Arrominia ini menjelaskan.

Menurut Hasan, hampir di setiap daerah yang terletak di Semenanjung Melayu, memiliki kesenian marawis. ''Malah, ada yang menyebut seni ini marwas. Kesenian ini telah ada sejak lama di Indonesia,'' paparnya.Dulu, saat Wali Songo menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, alat musik marawis digunakan sebagai alat bantu syiar agama. ''Marawis tak bisa lepas dari nilai-nilai religius. Awalnya musik ini dimainkan saat merayakan hari-hari besar keislaman, terutama Maulid Nabi,'' katanya.

Namun, kata Hasan, kini marawis tidak hanya dimainkan saat Maulid Nabi saja. Kini, acara hajatan pernikahan, peresmian gedung, hingga di pusat perbelanjaan, marawis sering dimainkan. Marawis yang ada di setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Perbedaan marawis itu terletak pada cara memukul dan tari-tarian. Hasan mencontohkan, seni marawis di Aceh, tari-tariannya melibatkan laki-laki dan wanita. ''Kalau marawis khas Betawi yang menari dan memainkan marawis hanya pria. Tariannya pun khas memakai gerakan-gerakan silat,'' katanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, seni marawis juga ditemukan di Palembang, Banten, Jawa Timur, Kalimantan, bahkan hingga Gorontalo. ''Semuanya berbeda dan memiliki kekhasan tersendiri sesuai adat dan budaya daerah setempat,'' paparnya. Diakuinya, kelompok marawis yang paling terkenal berasal dari Bondowoso, Jawa Timur. Seni marawis di Jawa Timur lebih dulu berkembang dibanding di Betawi. Biasanya, setahun sekali grup marawis dari Bondowoso main di Kwitang, Jakarta Pusat, untuk memeriahkan Maulid Nabi SAW. ''Semua orang berbondong-bondong melihat mereka tampil,'' katanya.

Beberapa tahun silam, seni marawis belum populer seperti saat ini. Di tanah Betawi, seni marawis awalnya hanya dimainkan oleh orang-orang keturunan Arab. Bahkan, ada semacam anggapan bahwa marawis hanya dimainkan mereka yang masih keturunan Nabi SAW. Marawis dimainkan orang-orang keturunan Arab untuk memeriahkan acara Maulid Nabi SAW. Selain itu, juga berkembang untuk meramaikan arak-arakan pengantin.

Pusat kesenian marawis itu berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di kecamatan ini, terdapat sebuah daerah bernama Kampung Arab. Dari sinilah awal mula marawis berkembang pesat di wilayah DKI Jakarta. ''Di Kampung Arab itu, dari mulai kakek, cucu, anak semua main marawis,'' katanya. Diakui Hasan, sejak stasiun RCTI dan TVRI gencar menayangkan acara gambus beberapa tahun lalu, telah mendorong kesenian marawis ini berkembang lebih pesat.

Mengapa hampir semua pemain marawis Betawi berasal dari kaum Adam? Menurut Hasan, sangat kasihan kalau wanita harus main marawis. ''Risikonya tangan akan kapalan, kulit ari tangan bakal mengeras,'' katanya. Diakuinya, sangat tidak umum kaum hawa bermain marawis di Betawi. Bulan Ramadhan menjadi saat panen bagi kelompok marawis. Hampir setiap mal saat ini menampilkan grup marawis untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan.

Sebuah grup marawis bisa dikatakan bermain cukup bagus apabila memenuhi beberapa indikator. Dalam sebuah festival atau perlombaan marawis, yang harus dilakukan sebuah grup marawis adalah menghindari sekecil mungkin kesalahan. Kesalahan itu terjadi apabila ada pukulan marawis yang terlambat atau tidak harmonis. Pada festival yang dihitung adalah jumlah kesalahan yang dilakukan. Penilaian terdiri dari 3 unsur, di antaranya adalah Vocal, Perkusi, Penampilan (Adab). Dari segi vocal harus ada sikronisasi antara mawal atau syair pengantar lagu dengan lagunya serta harus ada dinamisasi lagu. Dari segi perkusi dan aransement tidak boleh dilakukan secara monoton, pukulan harus dilakukan sekreatif mungkin dan dinamis. Dari segi penampilan (adab) biasanya dilihat dari penguasaan panggung dan bloking gerakan. Kelompok marawis bisa menggunakan baju koko, gamis ataupun baju daerah.

SUMBER :  http://forummarawisindonesia.blogspot.co.id/p/kesenian-marawis-ini-telah-berusia.html













Minggu, 13 November 2016

Marawis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marawis
Marawis adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.

Sejarah

Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan hajir (gendang besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 Cm, marawis (gendang kecil) berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm, dumbuk atau (jimbe) (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan tamborin atau krecekdan [Symbal] yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin, sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah mengiringi lagu di majlis. Kedua nada itu lebih banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat. Selain mengiringi acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan, marawis juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni-budaya Islam.

Jumlah Pemain

Musik ini dimainkan oleh minimal sembilan atau sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu. Semua pemainnya pria, dengan busana gamis dan celana panjang, serta berpeci. namun ada juga wanita. Uniknya, pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah - kakek, cucu, dan keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis.

Sumber